Senin, 21 Maret 2011

Tugas DDA

A. Definisi Akuakultur
Akuakultur merupakan istilah yang diterjemahkan sebagai Budidaya Perairan (aqua yang berarti air; kultur yang berarti memelihara/menumbuhkan). Secara umum didefinisikan sebagai usaha, produksi, biota akuatik, dalam lingkungan terkontrol, untuk mencapai tujuan si pengusaha. Atau Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme ) akuatik dilingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit).
Penjelasan lebih rincinya yakni:
1. Usaha artinya akuakultur adalah sesuatu kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan engan melibatkan manusia (pengusaha) serta seluruh karakter yang terkait dengannya (secara manusiawi – sosial & psikologis, maupun secara kegiatan bisnis/usaha -ekonomi).
2. Produksi artinya akuakultur meliputi suatu sistem (kumpulan proses terkait) yang secara keseluruhan tergolong sistem produksi, atau sistem yang menghasilkan suatu produk.
3. Biota akuatik membatasi produk yang dihasilkan oleh system akuakultur, yakni makhluk hidup (biota) yang sebagian atau seluruh hidupnya berada/bergantung kepada perairan. Produksi biota akuatik menghasilkan biota, maka secara umum, yang dihasilkan oleh biota
Ada dua bentuk biomassa yakni (artinya bahan-bahan dari lingkungan diubah menjadi bagian dari biota, proses biologis utamanya adalah pertumbuhan), dan jumlah (artinya segala yang tersedia di tubuh biota, dikombinasikan dengan lingkungan menghasilkan individu biota yang lebih banyak).
Jadi ada dua bentuk produksi biota akuatik di ruang lingkup akuakultur:
a. Pembenihan (produksi jumlah)
b. Pembesaran (produksi biomassa atau bobot)
1. Dalam lingkungan terkontrol. Hal ini adalah penyempitan lagi kegiatan yang tergolong akuakultur, yakni dimana usaha yang menggunakan sistem di atas dilakukan di dalam suatu lingkungan yang bisa dikontrol oleh subjek / pengusahanya. Jadi, selalu ada wadah di dalam akuakultur, artinya batas pengusahaan, bisa keramba, bisa kolam, bisa bak, bisa akuarium, dsb.
2. Keseluruhan komponen dijalankan untuk mencapai suatu tujuan, yakni tujuan pelakunya (pengusaha). Umumnya adalah mencapai keuntungan, jadi diharapkan terjadi pertambahan nilai ekonomis pada produk (output) yang dihasilkan suatu sistem akuakultur bila dibandingkan bahan-bahan (input) yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut.
B. Cakupan Studi
Adapun sebagai cakupan studinya yakni:
a. Sebagai suatu usaha, maka Akuakultur tercakup dalam studi Agribisnis dan ilmu bisnis lainnya.
b. Sebagai suatu produksi dan usaha mengontrol lingkungan maka akuakultur menjadi suatu studi akademis tersendiri.
c. Sebagai suatu usaha terkait biota akuatik, maka sangat erat dengan studi biologis dan ekologis.
Ketiga poin di atas adalah science (keilmuan) dari akuakultur , yakni studi infrastruktur.
Ada satu yang biasa disebut art atau seni, ini memang belum banyak yang melakukan studi, tapi suatu pekerjaan standar di akuakultur bisa menghasilkan produk yang berbeda ketika yang mengerjakan orang yang berbeda.. Hampir semua teknis akuakultur dilaksanakan berbasis pada asumsi dan target produksi sistem diletakkan pada suatu wilayah (range) ukuran, bukan angka yang tetap dan pasti.
Menurut pemikiran dari Prof. M. Zairin Jr (IPB), untuk mengarahkan akuakultur sebagai suatu industri, tidak hanya sebagai science & art seperti yang selama ini dikenal. Secara penggolongan usaha, Akuakultur telah tergolong industri, tapi pembahasan keilmuannya belum banyak menyentuh itu. Budidaya perairan, fokusnya adalah sistem di perairan atau di wadah. Jadi komponen menjaga kualitas air, baik yang masuk maupun yang keluar, dan terutama ketika air berada di dalam wadah, menjadi bagian yang sangat penting. Jadi memang memelihara air lebih didahulukan, karena ternyata seluruh sistem biologis bergantung pada sistem ekologis dari air, baik jangka pendek maupun panjang. Jadi, akan lebih baik menggunakan istilah budidaya perairan untuk menggapai focus implementasi yang lebih realistis.
Dalam usaha akuakultur mencakup :
 Pembenihan ikan
Pembenihan meliputi Pemmilihan induk, Pemijahan induk, Penetasan telur, Pemeliharaan larva, dan Pendederan
 Pembesaran
Pembesaran sendiri meliputi Efesiensi pakan dan Konversi pakan
 Nutrisi pakan
Terdiri dari Formula pakan dan Nilai gizi
 Kualitas air
 Sistem pengadaan sarana dan prasarana produksi akuakultur
 Prasarana produksi
Pemilihan lokasi, Pengadaan bahan dan Pembangunan fasilitas produksi
 Sarana produksi
Pengadaan induk, Benih, Pakan, Pupuk, Obat-obatan, Pestisida, Peralatan akuakultur dan, Tenaga kerja
C. Tujuan Budi Daya Perairan / Akuakultur
Tujuan dari akuakultur adalah untuk memproduksi ikan dan akhirnya akan mendapat keuntungan serta memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam hal pangan dan bukan pangan. Secara sfesifik, tujuan dari akuakultur adalah :
• Produksi makanan
• Perbaikan stok alam
• Produksi ikan untuk rekreasi
• Produksi ikan umpan
• Produksi ikan hias
• Daur ulang bahan organik
• Produksi bahan industry
Dari pengertian akan tujuan akuakultur di atas, dapat dilihat bahwa ternyata peranan budi daya sangat nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Prduk hasil budi daya dapat memenuhi kabutuhan akan pangan serta non pangan. Budi daya mengajarkan manusia untuk berpikir, bukan hanya sekedar memanfaatkan sumber daya yang sudah ada tanpa merawat dan menjaga kelestariannya. Budi daya memegang peranan yang vital dalam melestarikan sumber daya yang hampir punah.
Kemampuan masyarakat untuk berbudidaya perikanan sangatlah diperlukan belakangan ini. Hal tersebut karena eksploitasi sumber daya perikanan jadi yang dilakukan secara terus menerus suatu saat akan menyebabkan kerusakan total pada alam kita. Untuk mengantisipasinya, budi daya adalah satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk tetap dapat menikmati hasil perikanan namun tidak merusak atau mengganggu keseimbangan akan komoditas perikanan yang dibudidaya tersebut.